Pengindeksan subjek adalah kegiatan melakukan identifikasi tentang subjek atau pokok persoalan yang dibahas dalam suatu bahan pustaka. Dalam pengertian umum orang menyebut pengindeksan subjek dengan istilah klasifikasi. Klasifikasi merupakan bagian kegiatan manusia yang membantu manusia menyusun pikiran dan kesan yang semula tidak teratur menjadi teratur.
Subjek Salah satu kegitan pengolahan
diperpustakaan adalah penentuan tajuk subyek. Tajuk subyek digunakan untuk
mendeskripsikan suatu indeks atau lebih dikenal dengan sebutan pengkatalogan
subyek. Pengindeksan subyek merupakan kegiatan identifikasi terhadap subyek
atau pokok persoalan yang dibahas dalam suatu buku.
Setelah kegiatan analisis subyek maka akan diketahui subyek dari suatu bidang
ilmu, kegitan selanjutnya menurut Zulaikha (2010) maka harus diterjemahkan
kedalam kode atau bahasa indeks. Kegiatan menerjemahkan dari bahasa indeks
sering disebut deskripsi Indeks. Ada beberapa sistem bahasa indeks menurut
Hasby (2010), yaitu:
1. Daftar
Tajuk Subyek, adalah daftar dari sejumlah istilah atau kata-kata dengan memberikan
acuan atau penunjukan. Misalnya dengan pemberian istilah lihat dan lihat juga.
2. Thesaurus,
yaitu daftar kosakata atau istilah dengan menyebutkan hubungan-hubungannya
dengan menggunakan istilah Used For, Nerrower Term, Broader Term, Related Term,
dan lain sebagainya.
3. Skema
klasifikasi , yaitu bahasa indeks yang istilah-istilahnya disusun berkelas yang
diberi kode atau lambang tertentu. Skema klasifikasi terdiri dari bagan, tabel
dan indeks.
Tajuk
subyek sendiri biasanya akan dicantumkan kedalam jejakan pada katalog entri
utama serta akan dibuat menjadi tajuk dalam katalog entri tambahan
Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki
(1992): Pengindeksan istilah yang dipakai adalah Bahasa Dokumenter
atau Bahasa Pengindeksan, yaitu bahasa yang sehari-hari dikapai oleh unit
informasi untuk memeri (mendeskripsikan) isi dokumen dengan tujuan untuk
penyimpakan dan penemuan kembali. Unsur utama dalam temu kembali adalah bahasa.
Sebagai sarana temu kembali, tidak hanya mengandalkan bahasa uimum, perlu
modifikasi, sehingga muncul bahasa terkendali, yaitu bahasa indeks (bahasa
dokumenter):
·
Bahasa
indeks nonverbal: Skema (bagan klasifikasi)
·
Bahasa
indeks verbal: Daftar Tajuk Subjek
·
Thesaurus
Prinsip
Dasar
Pengindeksan subjek merupakan salah
satu penunjang utama dalam proses
penemuan kembali informasi (information retrieval) Sistem
penemuan kembali informasi yang baik mampu menyampaikan informasi relevan dari
dokumen yang ada Pengindeksan
terjadi pada tahap masukan sistem informasi Pengindeksan
mencakup proses pencatatan ciri-ciri dokumen yang penting, analisis isi,
klasifikasi dan pembuatan entri katalog
Tujuan
Menunjukkan
apa yang dimiliki perpustakaan tentang subjek tertentu
Memungkinkan ditemukannya dokumen yang relevan dengan suatu permintaan dengan cepat
Memungkinkan ditemukannya dokumen yang relevan dengan suatu permintaan dengan cepat
Cakupan
Kegiatan
Analisis
subjek, mencakup:
o Menentukan mengenai apa dokumen
tersebut
o Memilih konsep
o Menyatakan dengan bahasa indeks
o Menyusun rangkuman spesifik
Penerjemahan
unsur analisis
Hasil
Tajuk
subjek dari Daftar Tajuk Subjek
Deskriptor
dari Tesaurus
Notasi/nomor
kelas dari skema klasifikasi
Indeks adalah suatu mekanisme fisik atau
alat yang menunjukkan kepada penelusur bagian-bagian mana dalam “gudang”
informasi yang secara potensial relevan dengan suatu permintaan.Katalog
perpustakaan adalah satu jenis indeks.Indeks ada juga yang tidak terbatas pada
suatu koleksi perpustakaan. Jenis indeks ini biasanya dikenal dengan sebutan
bibliografi atau daftar kepustakaan.
Untuk sistem katalog atau katalog
perpustakaan dapat digunakan istilah katalog untuk singkatnya. Sedangkan indeks
dapat juga dilihat sebagai sejenis katalog atau sejenis bibliografi.Pengatalogan
deskriptif dan pengatalogan subjek atau pengindeksan subjek dikerjakan untuk
bahan-bahan yang terpilih. Secara konseptual, pengatalogan subjek sama dengan
pengindeksan subjek.Bedanya hanya bahwa pengatalogan subjek digunakan untuk
penentuan materi subjek dokumen yang lengkap, seperti: buku, majalah.Sedangkan
pengindeksan subjek cenderung digunakan
untuk bagian dari suatu terbitan, seperti: artikel majalah.
· Langkah pertama dalam pengindeksan
subjek adalah
pembuatan analisis subjek atau analisis
konsep yang menyangkut penentuan mengenai apa dokumen itu
· Langkah kedua adalah penerjemahan yang mencakup
pemilihan istilah-istilah untuk menyatakan mengenai apa dokumen itu.
Istilah-istilah itu dikenal sebagai istilah indeks atau descriptor karena yang
digambarkan istilah itu adalah materi subjek dokumen.
Daftar pustaka
Sengeh, Panjoel. “MODUL 4 PENGINDEKSAN SUBJEK.” https://panjoelsengeh.wordpress.com/2012/04/02/ (diakses tanggal 21 september 2017)
Docslide. “pengindeksan-subjek.” https://documents.tips/documents/pengindeksan-subjek.html (diakses tanggal 21 september 2017)
Hasby 2010. “Alat Bantu Penelusuran Informasi Untuk Mempercepat Temu Kembali Informasi (Pengantar Analisis Subyek)” dalam http://duniaperpustakaan.com/2010/02/06/alat-bantu-penelusuran-informasi-untuk-mempercepat-temu-kembali-informasi-pengantar-analisis-subyek/ Diakses pada diakses tanggal 21 september 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar