Asslamualikum
pecinta wisata Indonesia. Beberapa minggu yang lalu saya pergi jauh pakai helem
:D haha. oke kita akan mengunjungi kota sejarah yaitu kota Siak Sri Indrapura,
yang pembangunan kotanya mengalami kemajuan lebih kental dengan suasana melayu.
Rasanya seperti berada di negeri 1001 malam karena pada umumnya arsitektur
bangunannya bergaya Melayu dengan ciri ke Islaman yang sangat kental. Kota
Siak, demikian biasa disingkat berjarak sekitar 160 km atau 3 – 4 jam dari kota
Pekanbaru dengan dua route yaitu via Perawang dan melalui pangkalan Kerinci,
karena saya tinggal di Rumbai Pesisir maka rute via Perawang ini lah yang saya
pilih biar ngirit. Hehehe.. Perjalanan dapat ditempuh melalui darat maupun
sungai dengan menggunkan kapal-kapal yang berada disekitaran sungai siak kota
pekanbaru.
Nah,
Istana Siak ini merupakan situs peninggalan kerajaan melayu yang pernah berjaya
di bumi Riau, Istana Siak Sri Indrapura dibangun pada tahun 1889 oleh arsitek
jerman pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini masih berdiri
kokoh sampai sekarang dan selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Untuk
memasuki Istana siak kita wajib membayar tiket masuk sebesar Rp.5000. Begitu
memasuki gerbang utama kita akan
disambut oleh pintu gerbang yang dihiasi relief sepasang burung elang
menyambar dengan mata yang memancar tajam, di dalam istana juga masih terdapat
berbagai koleksi bernilai sejarah tinggi diantaranya kursi singgasana sultan
yang berbalut emas.
Di
dalam istana ada dua hal yang sangat menarik bagi saya yang pertama instrumen
musik yang bernama “Komet” dibuat oleh ahli akustik jerman berupa instrumen
yang memiliki piringan baja dan menghasilkan suara indah, dan yang menjadi
lebih menarik lagi instrumen musik ini hanya ada 2 di dunia, yaitu salah
satunya yang ada di Istana Siak ini. Lalu hal yang menarik kedua bagi saya yg
sangat sangat penuh misteri bagi saya yaitu lemari besi berwarna hitam yang
konon katanya milik Sultan, yang menurut cerita di lemari tersebut berisi surat
surat perjanjian pemerinta Indonesia dengan Kerjaan Siak Sri Indrapura ada juga
yang menyebut perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan Belanda, dll agak
sedikit IJAL (Indak Jaleh). Nah ajaibnya sampai sekarang belum ada satupun
orang yang bisa membuka lemari besi ini, termasuk beberapa ahli kunci yang
sudah pernah mencoba namun tidak ada yang pernah berhasil. mungkin karena masih
menghormati privasi sultan pihak penjaga istana enggan membuka paksa lemari ini
untuk mengungkap misteri didalamnya.
Saat
di dalam istana ini kita bebas untuk mengambil foto apapun. Hanya saja
barang-barang peninggalan sejarah tersebut tidak boleh di sentuh ataupun
diduduki karena didalam istana masih terdapat begitu banyak benda – benda dan
atribut peninggalan kerajaan sehingga sangat berguna untuk pembelajaran. Untuk
itu buat teman-teman yang berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura ataupun di
tempat sejarah lainya, mari kita taati peraturan yang ada untuk menjaga
barang-barang warisan sejarah agar kelak anak cucu kita masih bisa melihat
sejarah yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar