Minggu, 23 Juni 2019

Candi Muara Takus




Asalamullaikum, Nah, kali ini catatan cerita perjalananku adalah ke Candi Muara Takus. Dimana Candi Muara Takus ini terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Saya dan teman-teman dalam perjalanan ke Candi Muara Takus ini menggunakan kendaraan sepeda motor, dan kami menempuh perjalanan sekitar 4 Jam lebih dari Pekanbaru. Oh ya teman-teman Candi Muara Takus ini merupakan situs dari Candi Buddha, terlihat dari adanya stupa, yang merupakan lambang Buddha Gautama.
Saat sampai di Kawasan Candi Muara Takus, kami membayar tiket masuk seharga Rp 10.000/orang dan untuk biaya parkir dikenakan Rp.5000/kendaraan. Nah, Saat masuk kedalam area Candi Muara Takus kita akan melihat bermacam-macam bentuk candi, dimana masing-masing dari Candi Tersebut memiliki nama tersendiri yang pertama yaitu Candi Mahligai, dimana fungsi Candi Mahligai adalah sebagi tempat pemujaan. Yang kedua Candi Bungsu, Candi Bungsu ini memiliki bagian mirip stupa besar di sisi utara, sedangkan di sisi selatan terdapat stupa yang dikelilingi delapan stupa kecil. Yang ke tiga Candi Tua, dimana Candi Tua merupakan candi terbesar yang ada di Kompleks Percandian Muara Takus. Teman-Teman bisa lihat ini adalah foto saya saat berada di Candi Tua.



Lanjud yang ke empat ada namanya Candi Palangka, yang mana dibanding ketiga candi di Kompleks Percandian Muara Takus, Candi Palangka ini berukuran paling kecil. Candi-candi  ini dibuat dari batu pasir, batu sungai dan batu bata.
Ooh iya, selain Candi-candi tadi, di halaman luar Kompleks Percandian Muara Takus ini terdapat sejumlah fasilitas pendukung. Seperti Mushola, Aula pertemuan, dan Kios-Kios tempat orang berjualan. Serta  tempat parkir kendaraan pengunjung yg lumayan luas, jadi saat berkunjung ke sini teman-teman tidak perlu takut jika tidak mendapatkan tempat parkir hehehe.
Dan yang sangat disayangkan saat saya sedang melihat candi-candi tadi saya menemukan ukiran-ukiran yang merusak dari Candi Tersebut. Tapi apalah ada nasi sudah menjadi bubur, untuk itu buat teman-teman jangan sekali-kali merusak sesuatu yang tidak pantas di rusak. Apa lagi ini adalah salah satu bukti peninggalan sejarah yang ada di Riau, yang seharusnya kita jaga dan kita rawat ya teman-teman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar