Senin, 12 Juni 2017
5 pasar apung yang terkenal sampai ke wisatawan asing
Indonesia memang terkenal memiliki banyak kekayaan alam, salah satunya adalah sungai
besar di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Sungai ini mempunyai banyak fungsi, misalkan sebagai jalur transportasi air dan tempat untuk mencari ikan air tawar. Di samping itu, di Indonesia, sungai besar ini juga bisa digunakan untuk tempat pasar atau biasanya disebut sebagai pasar apung.
Pasar apung di Indonesia, di era yang modern seperti saat ini sudah banyak mengalami perkembangan. Bukan hanya sebagai tempat untuk jual-beli kebutuhan sehari-hari, pasar apung kini juga telah menjadi salah satu destinasi wisata, utamanya untuk wisata kuliner. Nah, kali ini kami akan membahas 7 pasar apung yang wajib kamu kunjungi di Indonesia. Di mana sajakah itu? Berikut ulasan selengkapnya.
1. Pasar Muara Kuin, Kalimantan Selatan
Bagi generasi 90-an, tentu tidak asing dengan iklan televisi seorang nenek yang mengacungkan jempol di atas perahu dengan latar pasar apung. Ya, lokasi tersebut berada di Pasar Muara Kuin. Pasar ini berada di Kota Banjarmasin, tepatnya di persimpangan Sungai Kuin dan Sungai Barito. Di sini, para pedagang dan pembeli bertransaksi di atas perahu atau yang diistilahkan orang Banjar sebagai jukung.
Pasar Muara Kuin [ Image Source ]
Di sini diperjualbelikan berbagai buah-buahan, sayuran, makanan, ikan, tanaman, hingga peralatan rumah tangga. Bukan cuma itu, restoran terapung atau tempat makan dalam kapal juga ada di sini. Jika ingin melihat aktifitas Pasar Muara Kuin, para pengunjung harus datang pada pukul 05.00 Wita. Sebab selepas subuh, Pasaruara Kuin sudah mulai ramai dan menjadi sepi begitu pukul 07.00 Wita datang.
2. Pasar Lok Baintan, Kalimantan Selatan
Di Kalimantan Selatan masih ada pasar terapung yang lain, yakni Pasar Lok Baintan. Pasar ini terletak di Desa Lok Baintan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Pasar ini juga dikenal dengan nama Pasar Apung Sungai Martapura. Tak jauh berbeda dengan Pasar Muara Kuin, di sini juga bisa disaksikan hilir-mudik puluhan klotok atau perahu motor yang dinaiki para pedagang dan petani.
Pasar Lok Baintan [ Image Source ]
Puncak keramaian di Pasar Lok Baintan terjadi pada pukul 06.00 sampai 07.00 Wita. Namun, pasar apung ini ramainya hanya pada saat musim panen buah dan sayur tiba saja dan itupun hanya terjadi pada hari pasaran, yakni hari Jum’at. Bagi pengunjung yang ingin datang ke Pasar Apung Lok Baintan bisa berkeliling-keliling dengan menyewa perahu kecil dari masyarakat setempat.
3. Pasar Siring Piere Tendean, Kalimantan Selatan
Pasar Siring Piere Tendean sempat mengalami jumlah pedagang yang makin surut. Ini dikarenakan semakin berkembangnya pasar modern di daratan dan sedikitnya anak muda yang mau melanjutkan tradisi ekonomi di pinggiran Sungai Martapura tersebut.
Pasar Siring Piere Tendean [ Image Source ]
Namun pemerintah lokal berupaya untuk mempertahankan keberadaan pasar apung ini dengan melakukan berbagai renovasi dan acara. Salah satunya dengan membuat dermaga yang disambung dengan lanting (titian) dari kayu sehingga para pembeli bisa mendekat kepada para pedagang melalui dermaga tersebut. Pemerintah juga mengadakan pesta kesenian rakayt di lokasi ini sehingga pusat keramaian dapat dipertahankan di sekitar pasar yang beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu ini.
4. Pasar Terapung Langkat, Sumatera Utara
Di Desa Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara juga terdapat pasar terapung buatan. Pasar terapung dibuat oleh pemerintah setempat dan diresmikan oleh Bupati Langkat, Yunus Saragih, di tanggal 9 Februari 2009.
Pasar Terapung Langkat [ Image Source ]
Pasar Terapung Langkat mengambil konsep yang mirip dengan pasar yang ada di Kalimantan, yakni pasar di atas sungai. Pasar ini sengaja dibuat untuk menjaga kestabilan harga ikan kerapu yang merupakan hasil andalan dari Kabupaten Langkat.
5. Pasar Ah Poong, Jawa Barat
Di Sentul City, Sentul, Bogor, juga terdapat pasar terapung yang dinamakan Ah Poong. Pasar ini tepatnya ada di
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar